muslimah

muslimah

Jumat, 22 Juni 2012

reaksi metatesis


REAKSI METATESIS
Reaksi metatesis adalah reaksi pertukaran ion dari dua buah elektrolit pembentuk garam, terdapat tiga jenis reaksi penggaraman yang mungkin yaitu; garam LA dengan garam BX, garam BX dengan asam HA dan garam LA dengan basa BOH.
Reaksi metatesis disebut juga reaksi perpindahan rangkap menyangkut suatu larutan dan pertukaran dari kation dan anionnya. adapun pendukung dalam rekasi metatesis adalah berupa terbentuknya endapan, gas dan eletrolit lemah. tak hanya endapan garam bila larutan-larutan pereaksi dicampurkan tergantung dari konsentrasi ion yang membentuk garam tersebut. Reaksi metatesis bercirikan adanya pertukaran dari bagian molekul diantara dua reaktan.
Bila konsentrasi ion cukup banyak untuk membentuk campuran reaksi menjadi jenuh terhadap kelarutan garam tersebut maka akan terbentuk endapan. Reaksi metatesis dapat terjadi jika salah satu hasil reaksi berupa endapan atau gas, dengan kata lain salah satu hasil reaksi memiliki kelarutan yang rendah didalam air.
Reaksi ini secara umum dapat dituliskan sebagai berikut:
   AB + CD                 AD + CB
Reaksi metatesis (pertukaran pasangan) dapat terjadi jika AD dan CB memenuhi paling tidak satu kriteria berikut:
1.       Sukar larut dalam air (mengendap)
2.       Senyawa tidak stabil
3.      Sifat elektrolitnya lebih lemah daripada AB dan CD.
Reaksi Metatesis terdiri dari:
1.    Reaksi Pengendapan yaitu suatu proses reaksi yang membentuk endapan.
Seperti pada contoh :
v  Reaksi antara timbal (II) nitrat dan kalium iodida
Reaksi ini menghasilkan endapan berwarna kuning timbal (II) iodida dan larutan kalium nitrat.
v  Garam LA + garam BX → garam LX + garam BA
NaCl + AgNO3 → AgCl(s) + NaNO3
Reaksi ini menghasilkan endapan berwarna putih untuk senyawa AgCl, dalam reaksi dituliskan tanda (s) berarti solid.
v  2AgNO3(aq) + Na2CrO4(aq)                          Ag2CrO4(s) + 2NaNO3(aq)
(reaksi metatesis / reaksi pengendapan)
Pada reaksi antara AgNO3 dan Na2CrO4 terjadi pertukaran pasangan, Ag+ bergabung dengan CrO42-  dan Na+  bergabung dengan NO3- , karena itu reaksi ini disebut reaksi metatesis. Di sisi lain gabungan Ag+ dengan CrO42 membentuk endapan merah Ag2CrO4, sehingga reaksi ini juga disebut reaksi pengendapan.
2.    Reaksi Netralisasi merupakan reaksi antara asam dan basa yang menghasilkan garam dan air.
Sebagai contoh :
       
Contoh lain :
Garam LA + basa BOH → Garam BA + LOH.
NH4Cl + KOH → KCl + NH4OH
Reaksi ini berlanjut dengan menguraikan senyawa NH4OH
NH4OH H2O + NH3 (g)
3.    Reaksi Pembentukan Gas adalah reaksi kimia yang pada produknya dihasilkan gas misalnya :
Ø  pada proses fermentasi yang melibatkan mikroorganisme, yaitu ragi. Pada pembuatan roti, ragi yang ditambahkan pada adonan akan menyebabkan adonan roti mengembang. Karena terbentuknya gas karbon dioksida ketika soda kue (NaHCO3) ditambahkan ke adonan dan proses pemanggangan mengakibatkan sel ragi mati, maka proses fermentasi berhenti.
Ø  logam besi dapat bereaksi cepat dengan asam klorida (HCl) membentuk besi (II) klorida (FeCl2) dan gas hidrogen (H2).
Sebagai contoh :

Contoh lain :
Garam BX + asam HA → Garam BA + Asam HX
FeS + 2 HCl → FeCl2 + H2S(g)
Hasil reaksi berupa gas H2S yang dapat lepas keluar dari tempat berlangsungnya reaksi.
Reaksi metatesis dalam beberapa medium, yaitu sebagai berikut :
1.      Reaksi metatesis dalam medium amonia
Hasil reaksi ini identik hasil reaksi antara dua ion yan menghasilkan senyawa dala bentuk presipitan dengan hasil kelarutan yang rendah.
Sebagai contoh :
NaCl          +          KI                                KCl     +          NaI
2NH4I       +          Zn(NO3)2                           ZnI2      +         2NH4NO3
2NH4Br     +          Sr(NO3)2                             SrBr2    +         2NH4NO3
(NH4)2S     +          2AgNO3                      Ag2S    +         2NH4NO3
2.      reaksi metatesis dalam medium asam fluorida
Ion sulfat dan periodat relatif stabil dalam medium hidrogen flurida akan mmbentuk suatu presipitan garam-garam logam apabila ditambahkan narium, kalium, atau periodat ke dalam larutan flourida logam :
KIO4         +          AgF                 Ag  IO4           +          KF
Na2SO4      +          NiF2                 NiSO4              +          2NaF
NaClO4     +          TlF                   TlCl  O4           +          NaF
3.      reaksi metatesis dalam medium asam asetat
Kemampuan yang tinggi dari asam asetat dalam melarutkan kebanyakan garam, memungkankan zat tersebut untuk mengalami reaksi metatesis. Beberapa bentuk reaksi metatesis dalam medium asam asetat dapat dilihat pada reaksi berikut:
2AgNO3    +          ZnI2                 2AgI                +          Zn(NO3)2
Presipitan
BaI2           +          2NaNO3                      Ba(NO3)2         +          2NaI
presipitan


4.      reaksi metatesis dalam medium asam sianida
Memngingat bahwa beberapa garam ionik memiliki kelarutan yang terbatas, maka tidak semua garam ionik dapat mengalami reaksi metatesis. Beberapa contoh reaksi metatesis dalam medium asam sianida sebagai berikut:
2NaCl        +          K2SO4             2KCl   +   Na2SO4
Agl                        +          NaCl                Nal      +          AgCl
5.      reaksi metatesis dalam medium asam sulfida
Beberapa contoh reaksi metatesis medium asam sulfida adalah sebagai berikut:
SnCl4         +          4(Et3NH+HS-)                         SnS2    +  (Et3NH)+Cl-            +  2H2S
Hg2Cl        +          2(Et3NH+HS-)                         Hg2(HS)2         +   2(Et3NH)+Cl-